Sendal Jepit ku "24"

Jumat, 30 Oktober 2009

Baru do'a pertama sudah hampir 70% jama'ah mesjid yang keluar dari mesjid di mana aku shalat jumat tadi. Setelah selesai pembacaan do'a ke dua baru aku berangkat dari tempat duduk ku untuk pulang ke rumah.

Tapi alangkah terkejutnya saat aku mau mengenakan sendal jepit ku yang barusan aku beli kemarin tidak ada lagi. Aku sangat yakin bahwa aku naik dari pintu dekat tempat wudhu. Dan tidak ada lagi sendal jepit yang bertuliskan angka "24" di sebelah kanan telapak sendal tersebut. Sebelum aku pakai, aku sempat memberi tanda "24" dengan menoreh telapak sebelah kanannya sebagai ciri identitas ku, yaitu tanggal kelahiranku.

Waduh sayang banget. Padahal baru dibeli kemarin. Sebenarnya baru minggu ini aku pakai sendal jepit ke Mesjid. Tapi aku yakin itu hanya kekhilapan doank. Soalnya pas aku tunggu beberapa lama ada sendal jepit yang nganggur dan warnanya persis seperti sendal jepit punyaku yang hilang tadi. Ga mungkin juga kan ada jema'ah mesjid yang punya niat jahat (positive thinking aja ;-)).

Daripada pulang ga pakai sendal, ya aku pakai aja walaupun umur sendalnya lebih tua dari sendal jepit punyaku. Hiks.. Hiks..

Lulusan SMK Berprospek

Kamis, 29 Oktober 2009

Tenaga kerja siap pakai memang sulit didapat. Padahal sangat diperlukan oleh dunia industri baik perusahaan maupun instansi pemerintah. Paling tidak, ketika menerima pegawai baru, perusahaan harus memberikan pelatihan khusus, yang memerlukan waktu dan biaya tidak sedikit.

Tenaga siap pakai, biasanya dihasilkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di SMK, siswa dididik dengan ilmu kejuruan sesuai dengan jurusan yang dipilih. Ketika lulus, siswa langsung dasar bidang program keahliannya. Sehingga ketika memberi pelatihan, perusahaan tidak perlu memulai dari dasar.

Lulusan SMK banyak yang langsung bekerja. Buktinya teman-teman ku di SMK dah pada dapat pekerjaan. Bahkan ada yang langsung ditarik oleh dunia industri begitu lulus. Jadi intinya bukan mereka yang mencari kerja tapi pekerjaanlah yang mencari mereka.

Sukses deh buat SMK, khususnya sekolahku tercinta SMK Negeri 1 Kandangan Kelompok Bisnis dan Manajemen.
Hidup SMK...!!!

Mid-Test Pengantar Akuntansi

Selasa, 27 Oktober 2009

Rasanya aku tidak ingin melihat nilai Ujian Tengah Semester Pengantar Akuntansi. Soalnya di sanalah kelemahan ku yaitu mata kuliah yang berhubungan dengan hitung-menghitung. Tapi bagaimanapun juga aku harus menguasainya. Mau ga mau, yach itulah dunia ekonomi yang sebenarnya.

Apalagi mata kuliah Ekonomi Mikro, Ekonomi Makro, Statistik, dan lain-lain kaitannya dengan Matematika itu sangat kental. Pokoknya aku harus bisa...!!!
Jangan menyerah!!!

Pesta Blogger 2009

Senin, 26 Oktober 2009



"1.500 Blogger Serbu Jakarta" salah satu judul harian Bpost edisi kemarin atau Sabtu 24 Oktober 2009. Karena pada tanggal 27 Oktober ini diperingati dengan hari "Blogger Nasional". Tema yang akan diusung dalam event ini adalah "One Spirite, One Nation". Sayangnya acara tersebut diadakan di Jakarta sehingga blogger yang jauh harus ke sana untuk dapat mengikuti event tersebut.

Dengar-dengar informasinya sih, antara lain :
1. Peserta sekitar 1.500 orang.
2. Didukung pemerintah Indonesia dan AS.
3. Diawali blogshops.
4. Diramaikan blogger mancanegara seperti Mark Frauenfelder, Arsalan Iftikhar, dan Brien Giesen.
5. Salah satu pembicara: Prita Mulyasari.


Pasti seru banget ya? Tapi aku ga bisa hadir ke sana soalnya jauh dan memerlukan banyak dana untuk transportasi, hehe. Ok! ga apa-apa deh.
Salam Blogger...!

Bagaimana Kabar Kalian?

Jumat, 23 Oktober 2009

Baru saja aku membuka sebuah file video sederhana bikinan ku sendiri beberapa bulan yang lalu. Video ini sempat aku kirim ke handphone teman-teman sebelum acara perpisahan walaupun tidak seluruhnya memilikinya karena ada yang ga sempat. Sebenarnya video ini berupa slide-slide foto kami waktu duduk di bangku SMK.

Sungguh tak akan terlupakan masa putih abu-abu. Rasanya aku ingin menangis saat melihat slide-slide foto dengan iringan lagu yang mengharukan itu karena masa itu tidak akan terjadi lagi dalam hidup ini.

Semoga suatu saat nanti ada reuni akbar antara alumnus SMK Negeri 1 Kandangan.
Semoga sukses teman-teman.

Office 2010 VersiBeta Meluncur BulanDepan

Selasa, 20 Oktober 2009

Setelah
sempat bocor di internet,
akhirnya Microsoft
mengumumkan akan
merilis Office 2010 versi
beta yang akan
diujicobakan ke publik,
pada November
mendatang.
Namanya juga versi beta,
Office 2010 ini tentu
hanya sekedar percobaan
untuk publik, sebab
Microsoft akan
mengeluarkan Office 2010
beta ini dengan teknologi
yang dibatasi, sampai
akhirnya Office 2010
benar-benar dirilis
secara final pada tahun
depan. Sebelumnya, pada
September kemarin,
perusahaan yang
didirikan Bill Gates ini
sudah terlebih dahulu
melempar Office Web Apps
untuk dipreview
pelanggan.
Di Office 2010 ini ada
beberapa perubahan
yang akan diusung, di
antaranya versi terbaru
dari SharePoint 2010.
Selain itu, perubahan
lainnya adalah model
tampilan Ribbon yang
secara konsisten ada
pada semua aplikasi
Office 2010. Dalam
tampilan antarmuka,
Ribbon akan mendukung
video, audio dan
Silverlight.
Gaya Ribbon sendiri ini
mulai diperkenalkan
Microsoft pada Office
2007 dan akan diadopsi
lebih luas pada Windows
7, yang akan dirilis
sebentar lagi.
"SharePoint 2010 adalah
rilis terpenting dan
terbesar bagi kami," jelas
CEO Steve Ballmer, yang
dikutip melalui Cnet,
Selasa (20/10/2009).
"Gabungan Office 2010
dengan SharePoint 2010
merupakan transformasi
untuk efisiensi koneksi
bagi pekerja yang
berplatfrom untuk bisnis,"
tandasnya. (okezone.com)

Ciri Kepribadian

Senin, 19 Oktober 2009

Pada penggunaan umum, orang berfikir tentang kepribadian dalam batasan ciri atau karakter seseorang yang relatif stabil (Personality Traits). Para peneliti talah menginvestigasi apakah ada ciri yanhg bisa ditalaah uji secara ilmiah. Sekalipun peneliti sudah menguji ribuan ciri selama bertahun-tahun, temuan mereka telah disaring mejadi lima dimensi umum yang menjelaskan kepribadian. Ini sering kali disebut “Lima Besar” faktor kepribadian, seperti diilustrasikan dalam peraga 15.3.9 Setiap faktor dapat mencakup rentang yang luas dari ciri spesifik. Lima Besar Faktor Kepribadian (The Big Five Personality Factors) mernerangkan ekstroversi, keramahan, kehati-hatian, kestabilan emosi, dan keterbukaan pada suatu pengalaman. Masing-masing dari kualitas ini dijelaskan di bawah :

1. Ekstroversi (extroversion) – derajat di mana seseorang suka bergaul, banyak bicara, asertif, dan nyaman dengan hubungan interpersonal.
2. Keramahan (agreebleness) – derajat dimana seseorang mampu menyesuaikan diri dengan lainnya dengan cara berbaik hati koopperatif, pemaaf, memahami, dan mempercayai.
3. Kehati-hatian (conscientiousness) – derajat di mana seseorang berfokus pada beberapa tujuan, yang ditujukkan dengan cara bertanggung jawab, dapat diandalkan, persisten, dan berorientasi pada pencapaian hasil.
4. Kestabilan emosi (emotional stability) – derajat di mana seseorang bersikap tenang, antusias, aman dan bukan tegang, gelisah, depresi, murung, atau tidak aman.
5. Keterbukaan pada pengalaman (openness to experience) – derajat di mana seseorang tertarik pada banyak hal dan imajinatif, kreatif, sensitive secara artistic, dan mau untuk mempertimbangkan ide-ide baru.

Lebih Mudah dengan OperaMini 5 beta

Rabu, 14 Oktober 2009

Tadi siang Saya nongkrong di parkiran kampus sambil makan bakso ama teman-teman nunggu mata kuliah berikutnya karena malas pulang ke rumah. Abis itu Saya buka browser hp menggunakan Opera Mini versi 4.1 trus ada teman nanya "Pake versi berapa?" tanya dia.
"Versi 4.1 yang bisa buat download file itu" jawab Saya.
"Lho! Sekarang kan ada versi terbaru, Opera Mini 5" katanya.

Pulang dari kampus Saya kunjungi situs penyedia download aplikasi. Ternyata emang ada versi terbaru Opera Mini. Setelah Saya coba, aplikasi ini benar-benar canggih. Dapat dijalankan di hp berfitur JAVA 2.0 dan yang lebih hebohnya lagi bisa membuka 4 situs sekaligus secara bersamaan.

Selain itu, untuk mengambil teks di suatu situs alias copy-paste juga bisa dilakukan oleh browser ini layaknya kita browsing di komputer. Hebat kan?

Menguak Pertumbuhan Bank Syariah

Selasa, 13 Oktober 2009



PERTUMBUHAN bank syariah di Indonesia pada semester pertama, Januari-Juli 2009, dirasakan cukup signifikan, walau masih jauh dari harapan. Sebab, target capaiannya masih sebatas target pesimis.

BI dalam rencana proyeksi optimistis perkembangan perbankan syariah 2009 sempat mematok angka Rp87 triliun untuk total aset yang diraih dengan pertumbuhan aset sebesar 75%. Namun faktanya, berdasarkan informasi yang dilansir dalam data statistik perbankan syariah BI per Juli 2009, total aset perbankan syariah masih di angka Rp57,4 triliun. Total aset Rp57,4 triliun ini merupakan gabungan dari aset bank umum syariah(BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Isu percepatan pengembangan industri perbankan syariah yang pernah sempat mencuat pada paruh awal tahun 2008, dengan target 5%, realitanya belum bisa memberikan bukti yang menggembirakan. Ibarat mobil, pertumbuhan bank syariah jalannya masih belum cepat. Masih banyak membutuhkan "amunisi" yang dapat menggerakkan secara cepat pertumbuhan bank syariah di Indonesia. Jika dicermati, pertumbuhan aset bank syariah sejak Desember 2008 hingga Juli 2009 rata-rata tumbuh di atas Rp1 triliun.

Tercatat pada Desember 2008, total aset bank syariah sebesar Rp49,5 triliun. Naik pada Maret 2009 menjadi Rp51,6 triliun, serta tumbuh menjadi Rp55,6 triliun di Juli 2009. Data ini belum termasuk kumpulan aset yang dihimpun oleh BPRS sebesar Rp1,8 triliun pada Juli 2009. Namun demikian, pertumbuhan bank syariah pernah menorehkan catatan sejarah yang spektakuler dengan capaian pertumbuhan sebesar 261,18% pada Desember 2002 dengan total aset sebesar Rp4.05 triliun dibandingkan tiga tahun sebelumnya.

Waktu itu sudah ada dua bank umum syariah (BUS) dan enam unit usaha syariah (UUS). Jika saat ini operator di industri perbankan syariah ada 5 bank umum syariah, 24 unit usaha syariah, dan 134 BPRS, maka fakta ini merupakan amunisi besar yang dapat menguatkan pertumbuhan bank syariah di masa mendatang.

Peluang

Berdasarkan kalkulasi yang ada, pertumbuhan bank syariah ke depan mempunyai peluang besar untuk lebih cepat tumbuh dan berkembang meramaikan industri perbankan nasional Indonesia. Hal ini dapat mungkin terjadi dengan dukungan beberapa faktor, seperti di bawah ini: Pertama, secara yuridis eksistensi perbankan syariah semakin kuat setelah disahkannya UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan syariah.

Operator di industri perbankan syariah sudah tidak perlu ragu lagi melangkah untuk mengembangkan perbankan syariah di Indonesia. Apalagi dukungan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, pada saat sambutannya di pembukaan acara Festival Ekonomi Syariah II 2009 menegaskan adanya harapan besar bagi pelaku di industri perbankan syariah untuk ikut serta mewarnai perkembangan industri perbankan nasional. Lebih khusus lagi, Presiden berharap industri perbankan syariah dapat menyokong pertumbuhan pembangunan ekonomi di Indonesia.

Kedua, potensi market yang sangat besar. Mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam memiliki kekuatan tersendiri untuk membantu pengembangan perbankan syariah. Hingga kini, market share di industri perbankan syariah masih kalah jauh dengan market sharedi industri perbankan konvensional. Oleh karenanya, sangat dimungkinkan ke depan, baik pelan atau cepat, terjadi perimbangan market share di industri perbankan syariah dan industri perbankan konvensional.

Apalagi akhir-akhir ini, pemahaman masyarakat mengenai bank syariah mulai berkembang pesat. Ketiga, menjalankan kebijakan spin off dan konversi. Dalam rangka mempercepat laju pertumbuhan bank syariah, BI dapat mendorong Unit Usaha Syariah untuk memisahkan dirinya (spin off) dari bank induknya atau konversi dari bank konvensional menjadi bank syariah. Setelah spin off UUS BRI dan mengonversi Bank Jasa Arta menjadi BRI Syariah, serta diikuti oleh konversinya Bank Bukopin menjadi Bank Bukopin Syariah, ke depan langkah ini akan diikuti oleh UUS BNI.

Sesuai dengan amanah yang ada dalam UU No 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, 15 tahun setelah disahkannya UU Perbankan Syariah bank konvensional yang mempunyai UUS harus mengikhlaskan untuk di-spin off dari induknya. Keempat, inovasi produk pada industri perbankan syariah. Jika dibandingkan dengan produk yang dimiliki oleh industri perbankan konvensional, perbankan syariah relatif mempunyai variasi produk yang beraneka ragam.

Dari sisi financing, perbankan syariah dapat menginovasi produk yang berdasarkan pada prinsip jual-beli (murabahah, salam, dan istishna), prinsip bagi hasil (musyarakah dan mudharabah), dan prinsip sewa (ijarahdan ijarah muntahiya bit tamlik). Inovasi produk yang dilakukan oleh perbankan syariah hendaknya mengacu pula pada prinsip service satisfaction, sehingga akan memikat nasabah baru untuk bertransaksi di industri perbankan syariah.

Tantangan

Selain peluang yang begitu besar bagi pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia, lajunya juga menghadapi berbagai macam tantangan yang sesungguhnya kalau di-manage dapat melahirkan peluang pula. Karena dalam pepatah China diungkapkan, "Tantangan itu akan melahirkan peluang".

Di antara tantangan dalam laju pengembangan industri perbankan syariah adalah sebagai berikut:

Pertama, persaingan produk di industri keuangan syariah. Tidak dimungkiri, di Indonesia kini juga berkembang industri keuangan syariah nonbank, seperti reksa dana syariah, asuransi syariah ataupun instrumen investasi syariah seperti surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk. Pada awal tahun 2009, pemerintah melalui Departemen Keuangan RI telah menerbitkan Sukuk Ritel untuk dijual ke pasar. Hasilnya di luar dugaan.

Penjualan Sukuk Ritel tersebut melampaui batas target perkiraan. Secara tidak langsung, Sukuk Ritel merupakan produk pesaing di industri perbankan syariah dari sisi funding. Pemerintah menetapkan imbalan Sukuk Ritel sebesar 12%. Hal ini akan mengakibatkan "kanibalisasi" pada produk funding bank syariah yang hanya menawarkan nisbah bagi hasilnya pada kisaran 8-10%. Akhirnya, ada indikasi pelarian dana pihak ketiga (DPK) bank syariah ke instrumen investasi Sukuk Ritel.

Kedua, minimnya sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi di industri keuangan syariah. Saat ini, kebanyakan SDM yang ada di industri perbankan syariah adalah mereka yang dulunya pernah terlibat di bank konvensional. Sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya "pembajakan" SDM antar operator di industri perbankan syariah. Apalagi ke depan arahnya akan ada banyak bank umum syariah baru, tentunya juga akan membutuhkan SDM yang kompeten di industri perbankan syariah.

Ketiga, masih tingginya tingkat rasio pembiayaan yang bermasalah (NPF) di bank syariah. Data statistik perbankan syariah BI menginformasikan kalau NPF bank syariah ada kenaikan kembali dari periode Juni-Juli 2009.(*)

DR IR M NADRATUZZAMAN HOSEN, MS, MEC & AM HASAN ALI, MA
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Yarsi dan Dosen Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta(Koran SI/Koran SI/jri)


Sumber: okezone.com

5 Bagian Utama Kecerdasan

Jumat, 02 Oktober 2009



Kecerdasa Intelektual
Kemampuan seseorang dalam memainkan potensi logika, kemampuan berhitung, menganalisa, dan matematika.

Kecerdsan Fisikal
Kemampuan seseorang dalam mengkoordinasikan dan memainkan syaraf-syaraf tubuhnya, sehingga tubuh menjadi sehat dan bugar.

Kecerdasan Sosial
Kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain baik individu/kelompok. Seseorang yang memiliki kecerdasan sosial yang baik biasanya memiliki relasi yang luas dan tidak mempunyai masalah dalam hubungannya dengan komunitasnya.

Kecerdasan Emosional
Kemampuan seseorang mengendalikan diri (sabar) dan memahami irama, nada, musik, serta nilai-nilai estetika. Kiat mengendalikan amarah antara lain:
a.Jika marah, tahan dan jangan meledak-ledak.
b.Segera berpindah atau berubah posisi.
c.Memandang langit yang lapang dan luas.
d.Ingatlah keutamaan menahan amarah, yakni orang yang tenang dan menahan marah justru akan membuat pribadinya memesona.
e.Ingatlah kemurkaan sang pencipta dan ingatlah orang yang kita marahi juga akan marah (sakit hati).

Kecerdasan Ruhaniah
Kemampuan seseorang untuk mendengarkan kata hati nuraninya, baik buruk dan rasa moral. Kecerdasan ini membuahkan rasa cinta yang sangat mendalam terhadap kebenaran.

 
 
 

Iklan

Info Link

 
Copyright © Kelas Ekonomi