“Public Speaking” itu Menakutkan?

Kamis, 15 April 2010


Begitu banyak orang yang menganggap bahwa berbicara di depan umum (public speaking) merupakan suatu hal yang sangat menakutkan. Bahkan lebih menakutkan daripada terjun dari pesawat tanpa parasut. Mungkin seandainya boleh memilih mereka akan memilih terjun dari pesawat tanpa parasuk dari pada tampil berbicara di depan umum, berdiri di atas podiom, dan semua mata tertuju padanya hingga membuat pikirannya menjadi beku dan tidak tahu harus menyampaikan apa. Padahal sebelum tampil, dia sudah menguasai topik yang harus ia sampaikan tapi sayangnya ia tidak bisa menguasai dirinya.

Christine Stuart dalam bukunya Effective Speaking, mengutip hasil survei di Amerika Serikat terhadap 3.000 orang dewasa. Mereka diminta menuliskan 10 hal yang paling menakutkan (ten worst fears). Hasilnya, berbicara di depan umum menduduki urutan paling awal. Ini membuktikan bahwa tidak sedikit orang-orang yang demam panggung saat tampil di depan umum baik saat berpidato, menyampaikan sambutan dalam sebuah acara, presentasi, maupun dalam suatu forum diskusi.

Sebenarnya apa yang menjadi alasan mereka takut untuk berbicara di depan publik? Ketika Saya sedang googling (browsing internet lewat mesin pencarian google) Saya sempat tersesat di sebuah situs seorang public speaker sekaligus announcer di sebuah station radio dalam postingannya bahwa yang jadi penyebab utama seseorang takut public speaking adalah:
1. Unfamiliar Situation
Tidak familiar dengan situasi. Hadirin yang dihadapannya adalah orang-orang yang baru dikenal atau bahkan tidak dikenalnya sama sekali.

2. Lack if Confidence
Kurang percaya diri. Hilangnya rasa percaya diri sering terjadi akbat merasa ada yang lebih baik atau lebih tahu/paham tentang topik yang akan dibicarakan.

3. Sense of Isolation
Merasa terasing atau terpencilkan. Pembicara itu sendirian di depan, jadi pusat perhatian dan mudah diserang atau dikecam. Diam-diam dalam hati atau terang-terangan.

4. Self – Consciosusness
Kesadaran sendiri atau tahu diri, punya kekurangan dalam hal logat, tata bahasa, suara, dan citra dirinya secara umum.

5. Fear if Looking folish
Takut terlihat bodoh. Ia khawatir akan lupa apa yang harus dikatakan, takut salah ucap, takut salah menilai sesuatu, dan takut sebagainya.

6. Fear of the Consequences
Takut konsekuesinya. Semisal takut dinilai oleh hadirin dan dicap sebagai a poor publlic presentation atau pembicara yang payah.

Rasa gugup (nerves) mempengaruhi fisik, meningkatkan detak jantung dan pernafasan, adrenaline, reaksi terlalu cepat dan peningkatan tensi pada area bahu dan leher. Perubahan pada tubuh itu berdampak pada suara, menjadikannya bergetar atau bicara terputus-putus karena pernafasan yang terlalu cepat.

Apakah Anda adalah salah satu dari sekian banyak orang yang menganggap bahwa public speaking adalah sesuatu yang begitu menakutkan sehingga menghambat kesuksesan Anda. Jangan berputus asa dulu, karena kecakapan dalam public speaking ini akan Anda kuasai asalkan Anda benar-benar ingin berubah dan sering melatihnya. Ada banyak cara untuk latihan public speaking. Salah satunya adalah dengan cara mengikuti seminar Public Speaking. Inilah tujuan diadakannya “Learn Public Speaking 2010” oleh LPM – Jurnal Kampus yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2010 mendatang. Bagi Anda yang tidak mau dihantui oleh public speaking ada baiknya Anda mengikuti acara ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Iklan

Info Link

 
Copyright © Kelas Ekonomi